SINGARAJA BALI KUTA OLIMPIADE TOFI PENDIDIKAN buleleng smun1singaraja sman singaraja smun1singaraja smun 1 singaraja sma 1 singaraja lovina travel smansa sekolah smansa 98 98 Bali smansa singaraja denpasar sma1 smu1 smp1 sma smu smun smu negeri singaraja sma 4 singaraja smk1 smun1 hotel travel to bali jalan-jalan balinesse dance hotel reservation bali beach nusa dua benoa kuta ubud kintamani bedugul
::: Smansa98 News Text ::: Wedding Reception on Sept 18th 2010 6.30 PM, ARSA W. and GINA ,Garden Hall - Hotel Singaraja ::: Berita Pernikahan : YUSADANA dan NIA , Desa Telaga Busungbiu 9 September 2010 15PM ... SELAMAT BERBAHAGIA :::

Friday, June 19, 2009

Debat Capres Part I

http://pemilu.detiknews.com/images/content/2009/06/19/708/debatcapres01.jpg

Debat perdana calon presiden yang dipkarakrasi Komisi Pemilihan Umum dimulai, Kamis malam (18/6). Dengan dimoderatori Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, tema yang diambil adalah "Strategi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Menegakkan Supremasi Hukum" Dalam sesi pertama, para capres diminta menjabarkan visi dan misi mereka tentang tema tersebut.

Megawati Soekarnoputri mendapat kesempatan pertama. Dalam paparannya, Megawati menekankan soal pembangunan mental bangsa. "Ini sangat krusial," katanya. Ia memberi contoh, dalam pembuatan KTP pun masih sangat sulit. Bahkan, ada biaya-biaya tambahan. Jika mental aparat diperbaiki, mestinya hal ini tidak terjadi. Tapi, bersamaan dengan itu, kesejahteraan rakyat juga harus ditingkatkan.

Dalam kesempatan kedua, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan, jika tata kelola pemerintahan tidak berjalan dengan baik yang muncul adalah pemerintah yang diwarnai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan konflik kepentingan. "Akibatnya iklim ekonomi dan bisnis tidak berkembang...Dari semua itu citra dan martabat bangsa akan terganggu," ujar SBY yang mengenakan jas merah itu.

Jusuf Kalla memperoleh kesempatan terakhir. Ia menyatakan, sebagai bangsa Indonesia mempunyai tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan pendidikan. Untuk mencapai itu tentu pemerintah harus mampu menggerakan bangsa. Karena itu, "Dibutuhkan pemerintah yang bersih dan efektif, dari mulai tingkat presiden hingga lurah," ujar Kalla yang mengenakan jas malam ini.


Paparan Masih Latah, Visi Misi Belum Konkret

Debat Calon Presiden (Capres) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan tema tata pemerintahan yang bersih dinilai tidak memberikan solusi yang konkret. Para capres seolah mempunyai visi dan misi yang yang hampir sama.

"Capres 3 in 1, karena yang satu bilang A yang lain setuju. Yang satu bilang B yang lain setuju," ujar pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris dalam acara nonton bareng debat Capres dan diskusi di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat (18/6/2009).

Menurutnya dalam debat capres putaran pertama kali ini mengalami kemunduran. Jika dibandingkan dengan debat capres pada periode yang lalu, belum ada langkah jelas yang diberikan kepada masyarakat agar menjatuhkan pilihannya kepada salah satu pasangan capres.

"Yah semoga saja di putaran berikutnya debat menjadi lebih baik" harap Haris.

Mega Kurang Siap, SBY Lumayan, JK Kurang Data

Permasalahan jatuhnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia secara beruntun menjadi salah satu pertanyaan yang diberikan moderator Anies Bawesdan kepada tiga pasangan kandidat dalam debat capres, Kamis (18/6) malam ini.

Direktur Pusat Kajian Politik UI Sri Budi Eko wardani menanggapi jawaban yang diberikan ketiga pasangan capres. Menurutnya, Mega kurang siap dalam memberikan jawaban karena tidak menyertakan data yang jelas. "Kayaknya Mega kurang diberi masukan oleh tim kampanye-nya tentang alutsista. Mega menyebut data tetapi tidak jelas," ujarnya.

Di tempat yang sama, pengamat politik Syamsuddin Haris menilai jawaban SBY lumayan karena dilengkapi dengan data-data penunjang. Dalam jawabannya, SBY menyebut anggaran alutsista yang dapat dipenuhi saat ini hanya Rp 35 triliun, padahal dibutuhkan sekitar Rp 120 triliun untuk alutsista. SBY juga berjanji akan meningkatkan anggaran alutsista.

"Yang agak lumayan jawabannya Pak SBY, ada angka. Tetapi dia (SBY) tidak jelas kapan itu dapat dipenuhi. Pada tahun keberapa, apa satu tahun, tiga tahun masa pemerintahannya. Itu kapan tidak disebut," paparnya.

Adapun jawaban yang diberikan JK dinilai kurang memuaskan karena tidak didukung data. "Tidak didukung data. Tetapi poin plus Pak JK itu ada. Masalah membangun senjata di dalam negeri. Ini solusi untuuk mengatasi anggaran yang terbatas," tegasnya.


.

No comments: