SINGARAJA BALI KUTA OLIMPIADE TOFI PENDIDIKAN buleleng smun1singaraja sman singaraja smun1singaraja smun 1 singaraja sma 1 singaraja lovina travel smansa sekolah smansa 98 98 Bali smansa singaraja denpasar sma1 smu1 smp1 sma smu smun smu negeri singaraja sma 4 singaraja smk1 smun1 hotel travel to bali jalan-jalan balinesse dance hotel reservation bali beach nusa dua benoa kuta ubud kintamani bedugul
::: Smansa98 News Text ::: Wedding Reception on Sept 18th 2010 6.30 PM, ARSA W. and GINA ,Garden Hall - Hotel Singaraja ::: Berita Pernikahan : YUSADANA dan NIA , Desa Telaga Busungbiu 9 September 2010 15PM ... SELAMAT BERBAHAGIA :::

Wednesday, June 24, 2009

Debat Cawapres part 1 .....(membosankan ?)

http://www.kompas.com/data/photo/2009/06/24/0535243p.jpg


Debat calon wakil presiden yang diadakan Komisi Pemilihan Umum, Selasa (23/6) di Jakarta, lebih semarak dilihat dari penonton yang hadir. Namun, bila dilihat dari format, debat berlangsung normatif.

Ruangan Hall Lantai 8 SCTV Tower penuh sesak dengan penonton. Mereka datang dari kalangan pendukung ketiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden, peneliti, pengamat, jurnalis, aktivis lembaga swadaya masyarakat, pengusaha, dan pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tujuh komisioner KPU, dengan baju seragam batik, duduk di barisan depan.


Tepuk tangan penonton lebih sering terdengar dibandingkan saat debat calon presiden (capres), pekan lalu. Bahkan, tepuk tangan dilakukan pengunjung saat cawapres berbicara. Padahal, sebelum siaran, pengelola SCTV mengingatkan agar tak ada tepuk tangan dari pengunjung sebelum cawapres selesai bicara.


Suasana kian menarik saat memasuki pertanyaan keempat bagi cawapres. Tepuk tangan pendukung masing-masing cawapres lebih sering terdengar. Misalnya ketika Wiranto, yang diusung Partai Golkar dan Partai Hati Nurani Rakyat, menyebutkan pernyataan Prabowo Subianto, cawapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya, membingungkan, pengunjung langsung bertepuk tangan.


Ketika jeda iklan, ketiga cawapres jarang berbincang-bincang satu sama lain. Ketiganya selalu sibuk dengan tim ahli mereka atau mencatat sesuatu di secarik kertas. Cawapres Boediono, yang diusung Partai Demokrat dan sejumlah partai lain, lebih sering melihat secarik kertas. Bahkan, saat menyampaikan visi dan misi tentang jati diri, sesuai dengan tema debat semalam, ia terlihat membaca catatannya.


Debat cawapres semalam dipandu Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Komaruddin Hidayat. Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampouw menilai, debat itu tak berbeda jauh dengan debat capres sebelumnya. Percakapan sangat normatif sehingga sulit melihat posisi yang berbeda di antara calon.


”Jika ada yang berbeda mungkin karena moderatornya lebih rileks. Debat ini tidak cocok dengan level pemilih kita karena percakapannya terlalu tinggi, jauh dari realitas konkret kehidupan rakyat. Debat ini lebih pas di ruang akademik,” katanya.


Dosen Hukum Tata Negara dari Universitas Diponegoro, Semarang, Hasyim Asyari, juga menilai, debat cawapres masih belum membumi sehingga tak bisa menampilkan apa sesungguhnya yang dimaksudkan dengan jati diri bangsa itu. Namun, ketiga cawapres tampil seimbang. Kelemahan penampilan yang diperlihatkan Boediono, misalnya, bisa ditutupi dengan materi pemikirannya. Calon lain, Wiranto dan Prabowo, memang lebih ekspresif dan bisa meyakinkan publik.


”Moderator juga belum menggali perdebatan sehingga ketiga calon masih menampilkan pernyataan normatif. Padahal, ada yang bisa digali lebih dalam dan menarik, misalnya saat terjadi konflik di masyarakat, ketiga calon ada di mana? Karena mereka pernah menjabat,” ujar Hasyim.


Hasyim pun menyesalkan, bahasa sebagai salah satu kekuatan jati diri bangsa, sebagai perekat, tidak dibahas secara mendalam oleh ketiga calon.


Terus berutang


Wiranto yang tampil rileks, bahkan dua kali menyanyikan penggalan lagu ”Indonesia Raya” dan ”Ibu Pertiwi”, mengakui, bangsa ini bisa bangkit. Bangkit agar pertiwi tidak berduka.


”Maknanya dalam, penyatuan jiwa dan raga mendorong cipta rasa dan karsa untuk bangsa. Perpaduan kekuatan spiritual dan jasmani mendorong keinginan untuk membela Indonesia. Inilah karakter yang perlu didorong dari bangsa ini,” ujarnya.


Indonesia, menurut Wiranto, punya banyak potensi dan keunggulan komparatif yang luar biasa. Jadi, seharusnya tidak perlu bangsa ini bernasib seperti saat ini. ”Bangsa ini masih terus berutang. Politik tidak membangun kesejahteraan, bahkan justru menyebabkan perpecahan di antara elemen bangsa,” ujarnya.


Menurut Wiranto, Indonesia kehilangan pedoman bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Akibatnya, Indonesia menjadi bulan-bulanan negara lain sehingga tersingkir dan tersungkur dari percaturan global.


Prabowo menilai, akar persoalan bangsa ini terletak pada ketidakmampuan sistem yang dianut sekarang untuk menyelamatkan kekayaan nasional yang tersedot keluar. Padahal, dalam keyakinannya, kekayaan nasional itulah yang bakal menjadi modal utama untuk membiayai berbagai macam kebijakan dan perbaikan di semua sektor dan lini demi terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera.


”Sejarah Indonesia dimulai dari keadaan negara kita yang terjajah. Kekayaan yang kita punya diambil keluar. Namun, sayangnya, sampai sekarang masih banyak masyarakat miskin walau Indonesia sudah merdeka 64 tahun,” ujarnya.


Soal kemiskinan dan jati diri bangsa, Prabowo secara demonstratif menunjukkan uang pecahan Rp 20.000 dari saku bajunya. Ia pun mengingatkan, jangan sampai Indonesia kehilangan jati diri dan menjadi negara kalah karena dianggap sebagai bangsa penyedia tenaga kerja murah dan penyedia bahan baku mentah.


Boediono yang tampil dengan gaya santunnya, tak seekspresif kedua cawapres lain. Ia juga cenderung dalam menanggapi argumen lawan debatnya hanya memberikan pemikiran sehingga lebih tampak untuk melengkapi.


Namun, pernyataan Boediono memperoleh dukungan dari Prabowo, antara lain dalam masalah penempatan agama dalam politik. Mereka sepakat dengan moderator bahwa dalam kenyataannya, agama yang masuk ke ranah politik hanya akan memicu pembusukan.


Menurut Boediono, agama tak selayaknya dijadikan elemen politik praktis. Agama harus berada di atas politik. Untuk itu, negara bertanggung jawab memberikan ruang seluas-luasnya bagi warga negaranya beribadah sesuai dengan keyakinannya. Selama ini, hubungan agama dan negara kerap kali diwarnai friksi.



.

Friday, June 19, 2009

Debat Capres Part I

http://pemilu.detiknews.com/images/content/2009/06/19/708/debatcapres01.jpg

Debat perdana calon presiden yang dipkarakrasi Komisi Pemilihan Umum dimulai, Kamis malam (18/6). Dengan dimoderatori Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, tema yang diambil adalah "Strategi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Menegakkan Supremasi Hukum" Dalam sesi pertama, para capres diminta menjabarkan visi dan misi mereka tentang tema tersebut.

Megawati Soekarnoputri mendapat kesempatan pertama. Dalam paparannya, Megawati menekankan soal pembangunan mental bangsa. "Ini sangat krusial," katanya. Ia memberi contoh, dalam pembuatan KTP pun masih sangat sulit. Bahkan, ada biaya-biaya tambahan. Jika mental aparat diperbaiki, mestinya hal ini tidak terjadi. Tapi, bersamaan dengan itu, kesejahteraan rakyat juga harus ditingkatkan.

Dalam kesempatan kedua, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan, jika tata kelola pemerintahan tidak berjalan dengan baik yang muncul adalah pemerintah yang diwarnai korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan konflik kepentingan. "Akibatnya iklim ekonomi dan bisnis tidak berkembang...Dari semua itu citra dan martabat bangsa akan terganggu," ujar SBY yang mengenakan jas merah itu.

Jusuf Kalla memperoleh kesempatan terakhir. Ia menyatakan, sebagai bangsa Indonesia mempunyai tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan pendidikan. Untuk mencapai itu tentu pemerintah harus mampu menggerakan bangsa. Karena itu, "Dibutuhkan pemerintah yang bersih dan efektif, dari mulai tingkat presiden hingga lurah," ujar Kalla yang mengenakan jas malam ini.


Paparan Masih Latah, Visi Misi Belum Konkret

Debat Calon Presiden (Capres) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan tema tata pemerintahan yang bersih dinilai tidak memberikan solusi yang konkret. Para capres seolah mempunyai visi dan misi yang yang hampir sama.

"Capres 3 in 1, karena yang satu bilang A yang lain setuju. Yang satu bilang B yang lain setuju," ujar pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsudin Haris dalam acara nonton bareng debat Capres dan diskusi di gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat (18/6/2009).

Menurutnya dalam debat capres putaran pertama kali ini mengalami kemunduran. Jika dibandingkan dengan debat capres pada periode yang lalu, belum ada langkah jelas yang diberikan kepada masyarakat agar menjatuhkan pilihannya kepada salah satu pasangan capres.

"Yah semoga saja di putaran berikutnya debat menjadi lebih baik" harap Haris.

Mega Kurang Siap, SBY Lumayan, JK Kurang Data

Permasalahan jatuhnya alat utama sistem persenjataan (alutsista) Tentara Nasional Indonesia secara beruntun menjadi salah satu pertanyaan yang diberikan moderator Anies Bawesdan kepada tiga pasangan kandidat dalam debat capres, Kamis (18/6) malam ini.

Direktur Pusat Kajian Politik UI Sri Budi Eko wardani menanggapi jawaban yang diberikan ketiga pasangan capres. Menurutnya, Mega kurang siap dalam memberikan jawaban karena tidak menyertakan data yang jelas. "Kayaknya Mega kurang diberi masukan oleh tim kampanye-nya tentang alutsista. Mega menyebut data tetapi tidak jelas," ujarnya.

Di tempat yang sama, pengamat politik Syamsuddin Haris menilai jawaban SBY lumayan karena dilengkapi dengan data-data penunjang. Dalam jawabannya, SBY menyebut anggaran alutsista yang dapat dipenuhi saat ini hanya Rp 35 triliun, padahal dibutuhkan sekitar Rp 120 triliun untuk alutsista. SBY juga berjanji akan meningkatkan anggaran alutsista.

"Yang agak lumayan jawabannya Pak SBY, ada angka. Tetapi dia (SBY) tidak jelas kapan itu dapat dipenuhi. Pada tahun keberapa, apa satu tahun, tiga tahun masa pemerintahannya. Itu kapan tidak disebut," paparnya.

Adapun jawaban yang diberikan JK dinilai kurang memuaskan karena tidak didukung data. "Tidak didukung data. Tetapi poin plus Pak JK itu ada. Masalah membangun senjata di dalam negeri. Ini solusi untuuk mengatasi anggaran yang terbatas," tegasnya.


.

Wednesday, June 17, 2009

Miss Indonesia 2009 ternyata TIDAK Bisa bahasa Indonesia !!


Miss Indonesia's first plan is to learn Indonesian


JAKARTA: The newly crowned Miss Indonesia Kerenina Sunny Halim might have amazed people with her fluent English, but surprised just as many with her poor ability to speak Indonesian.

On the final night of the Miss Indonesia pageant last week, Kerenina needed a translator to help her understand the judges' questions. Kerenina admits this is a weakness but has promised to improve her Indonesian language skills.

"It's been hard for me *to speak Indonesian*, because I use English every day," says the half-American woman. "But I will learn. Indonesian is an easy language, as long as we're willing to learn."

Kerenina's brother, actor Steve Emmanuel (now Yusuf Iman), reveals that his sister was not exposed to Indonesian as a child because she didn't go to a formal school. "She was with homeschooling," Steve says. "She barely uses Indonesian at home, and doesn't go out often *so she can't practice Indonesian*."

The 23-year-old has also promised to learn more about the local culture in preparing for this year's Miss World competition in Johannesburg, South Africa. "Currently, I don't know much *about Indonesian culture*," says the girlfriend of actor Nino Fernandez. "But within six months, I'm going to learn about it all, because I represent Indonesia at the international level."

Kerenina, who holds six diplomas - in public relations; sales and marketing; primary school teaching; economics; performing arts; and music and art - won the competition over the two other finalists, Viviane (from Bali) and Melati Putri Kusuma Dewi (West Sulawesi). Kerenina impressed the judges with her fluent English, and was considered to meet the contest's criteria of MISS (Manners, Impressive, Smart and Social). - JP



.

Monday, June 15, 2009

Pesta Kesenian Bali ke-31 telah dibuka

DENPASAR, KOMPAS.com - Pesta Kesenian Bali ke XXXI akan menggelar sedikitnya 180 gelar seni dan budaya Pulau Dewata selama 13 Juni hingga 11 Juli dan melibatkan sekitar 14.000 seniman dari berbagai usia. Pesta kesenian rencananya dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 13 Juni di Taman Budaya (art centre) Denpasar.


Saat pembukaan, sebanyak 3.500 seniman berparade mulai dari depan Lapangan Puputan Badung sampai depan Taman Budaya. Atraksi seni rakyat Bali tahunan kali ini bertemakan Mulat Sarira, kembali ke jati diri menuju kemuliaan berbangsa dan bernegara.


"Tahun ini kami mencoba membuat sedikit berbeda dan memaksimalkan kesenian pertunjukan setiap harinya," kata I Made Santha, Sekretaris Panitia PKB yang juga Kepala Bidang Kesenian dan Perfilman Dinas Kebudayaan Bali , di Denpasar.


Meski tahun lalu tercatat transaksi sekitar Rp 7 miliar, menurut Santha, tahun ini PKB tidak ditujukan untuk tujuan transaksi tersebut. Tahun ini benar-benar untuk pesta kesenian guna menepis opini pasar malam yang melekat beberapa tahun terakhir.


Dalam pembukaan akan digelar sendratari Bima Swarga di panggung terbuka Arda Candra, Taman Budaya. Sendratari tersebut pernah dipentaskan sekitar tahun 80-an dan kali ini dicobakan mengulang sukses dengan melibatkan seniman-seniman tua.



Wayan Dibya, pengamat seni, mengatakan, media terlalu membentuk opini kepada masyarakat soal pasar malam itu. Padahal, persiapan pesta rakyat ini bisa memakan waktu tujuh bulan. Dampaknya pun meluas bagi masyarakat. Karenanya, ia menyambut baik jika tahun ini dikonsentrasikan pada pertunjukan seni. "Seni adalah sarana komunikasi terbaik untuk masyarakat. Karenanya seni rakyat juga untuk rakyat tidak semata-mata pariwisata. Justru pariwisata menjadi nomor sekian di PKB ini," katanya.


Jumlah penonton parade pada pembukaan diperkirakan sekitar 24.000 orang per harinya. Enam negara turut serta memeriahkan PKB yaitu Amerika Serikat, India,Taiwan, Jepang, Thailand, dan Mexico. Sementara dalam negeri sebanyak 19 provinsi seperti Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Barat, Yogyakarta, dan Lombok Barat. Pegelaran seni ini menelan biaya sekitar Rp 3,9 miliar. Rencananya tahun depan dianggarkan sekitar Rp 5 miliar.



Peserta Asing Ikut Meramaikan PKB-31

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2009 resmi dibuka Gubernur Bali Made Mangku Pastika sekitar pukul 14.59 Wita kemarin. Pembukaan itu ditandai dengan pemercikan tirta suci pemutaran cakrabhawa (roda kehidupan).

Penyelenggaraan ke-31 PKB tersebut sedikit berbeda. Nuansa resmi dan seremonial dikurangi. Tidak ada lagi pidato pejabat untuk mengawali acara.

Begitu cakrabhawa berputar, arak-arakan pawai langsung dimulai. Diawali pementasan tarian kebesaran PKB, Siwa Nata Raja. Disusul arak-arakan kesenian dari setiap kabupaten. Yang unik adalah peserta grup SOEI TV Jepang. Mereka menampilkan atraksi pedang samurai.

Gubernur Bali Mangku Pastika. Dia tak henti-hentinya menyambut setiap adegan "maut" para penari samurai itu dengan aplaus. Setelah acara Pastika mengatakan, pawai PKB itu diharapkan mampu membuat interaksi langsung dengan warga masyarakat.

.

Wednesday, June 10, 2009

SuraMadu , Surabaya Nyambung Ke Madura !! Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara


Jembatan Suramadu kini telah tuntas seratus persen. Rambu-rambu, marka jalan, dan pembangunan loket tiket Tol Suramadu telah siap dilewati. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (10/6), akan meresmikan secara langsung penggunaan jembatan Suramadu. Acara dipusatkan di Kabupaten Bangkalan, Madura. Kedatangan Presiden dan sejumlah tamu undangan nantinya akan disambut iring-iringan lagu mars Suramadu dan kolaborasi seni tari Madura dan Surabaya.

Pascaperesmian, operator tol diserahkan pengelolaannya kepada Jasa Marga selama 18 bulan. Kemungkinan tarif tol dikenakan sebesar Rp 2.500 untuk motor dan Rp 35 ribu untuk mobil. Namun keputusan resminya baru akan diumumkan Menteri Pekerjaan Umum sebelum peresmian. Jembatan Suramadu diperkirakan akan menambah pertumbuhan ekonomi Madura hingga 4,48 persen. Terkait dengan itu Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menambahkan berbagai fasilitas penunjang



courtesy of www.suramadu.com

nb : daku sudah test drive sampai ujung jalan akses Surabaya-Pintu Tol , muluss...pake Mio dapet 100 km/jam ...tp ga terasa saking ngebutnya ( mungkin tumben ngerasain jalan mulus di surabaya) jadi nyetir serasa terbang...